PATI I Kemeriahan kembali menggema di Desa Pekalongan, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, dalam perhelatan tahunan bertajuk Sedekah Bumi dan Haul Waliqoryah 2025.
Acara yang menyatukan doa, budaya dan kearifan lokal ini mengangkat tema mendalam yaitu “Ngreksa Adab Yasa Omah Kencana”, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2023 dan kembali disepakati sebagai tema utama tahun ini.
Kepala Desa Pekalongan, Ukhwatur Roi menjelaskan bahwa tema tersebut bukan hanya simbolik, tetapi juga sarat filosofi dan nilai kehidupan.
“Ngreksa Adab adalah tekanan pentingnya menjaga akhlak, sopan santun, dan tata krama di tengah arus modernisasi dan derasnya teknologi.
“Era digital membuat kita mudah mengakses, tapi sekaligus tantangan moral juga semakin besar. Karena itu, menjadi orang pintar saja tidak cukup. Informasi harus juga jadi orang baik,” ujar Ukhwatur Roi kepada awak media, Minggu (25/5/25).
Lebih jauh lagi, “Yasa Omah Kencana” memiliki makna filosofis sebagai upaya membangun rumah kehidupan yang berharga, baik secara fisik maupun spiritual.
Dalam budaya jawa, rumah bukan sekedar tempat tinggal, tetapi cerminan dari jiwa, keluarga, hingga masyarakat.
Apalagi kehidupan dunia diyakini sebagai proses menuju rumah abadi di akhirat, Omah Kencana yang sejati. “Adab adalah kunci untuk sampai ke sana,” lanjut Kepala Desa Pekalongan.
Tahun ini, panitia juga menetapkan subtema : “Wiji Tinandur, Kembang Ngrembayang, Panen Gung Royong”.
Subtema ini terinspirasi dari hasil panen petani yang menggembirakan, serta menggambarkan filosofi semesta. bahwa benih kebaikan (wiji) yang dirawat akan tumbuh dan berkembang (ngrembayang), Maka pada akhirnya memberi manfaat bersama (gung royong).
Kegiatan sedekah bumi dan haul waliqoryah berlangsung meriah sejak 12 hingga 25 Mei 2025, dengan beragam acara yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Di antaranya, Lomba Voli, Karnaval Budaya, Fashion Show, Festival Adat Nusantara, hingga Sarasehan Budaya (lek-lek'an).
Tak ketinggalan, kegiatan spiritual seperti Pengajian, Tahtimul Qur'an, dan Tahlil Bersama di Makam Toro menjadi momen khusyuk mengenang jasa Waliqoryah Ki Ageng Rante Kencono Wulung.
Rangkaian kegiatan dipusatkan di kencana resto, balai Desa dan lapangan sepak bola setempat. Pasar rakyat dan festival adat, bahkan menghadirkan suasana ekonomi dan budaya lokal yang bergairah.
Tak hanya sebagai hiburan, kegiatan ini menjadi wadah memperkuat silaturahmi dan nilai gotong royong warga.
Tujuan kegiatan ini juga menyentuh dimensi spiritual dan sosial, mulai dari ungkapan syukur kepada Tuhan, penghormatan pada leluhur, pelestarian budaya lokal, hingga penguatan kebersamaan warga Desa.
Target panitia pun jelas, partisipasi aktif seluruh RT, lembaga pendidikan dan masyarakat Desa Pekalongan.
Sedekah bumi di Desa Pekalongan bukan sekedar tradisi, melainkan proses perenungan kolektif atas nilai hidup.
Dengan “Ngreksa Adab Yasa Omah Kencana”, masyarakat diajak menata diri, keluarga, hingga kehidupan sosial secara luhur dan demi meraih kesejahteraan dunia akhirat.(@Gus Kliwir)