Iklan

 


 


MCS dan Krisis Demokrasi Internal: “Kami Diberhentikan Tanpa Penjelasan

Kamis, 24 Juli 2025, Juli 24, 2025 WIB Last Updated 2025-07-25T03:39:29Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini



Sampang – Demokrasi seharusnya tidak hanya dimaknai sebatas hak memilih, namun juga sebagai proses untuk saling mendengar, menghargai perbedaan, serta merangkul kesetaraan pandangan. Sayangnya, prinsip-prinsip dasar ini tampaknya belum sepenuhnya dipahami oleh sebagian pihak dalam tubuh Media Center Sampang (MCS).


Baru-baru ini, sejumlah pengurus, termasuk beberapa tokoh pendiri MCS, dikeluarkan secara sepihak dari grup internal organisasi. Keputusan ini dikabarkan bermula dari kehadiran mereka dalam sebuah pertemuan bersama pihak yang dianggap berseberangan secara politik dalam konteks Pilkada Sampang 2024.


Yang lebih memprihatinkan, keputusan tersebut diambil tanpa proses dialog, klarifikasi, apalagi musyawarah. Semuanya disebut-sebut hanya berdasarkan satu hal: "perintah pimpinan". Jika benar demikian, maka langkah ini tidak hanya melecehkan nilai-nilai demokrasi, tetapi juga mengikis prinsip independensi media dan kebebasan berpikir—dua hal yang menjadi ruh utama dalam dunia jurnalistik.


Kami yang menjadi bagian dari pendiri sekaligus pengurus yang dihentikan tanpa penjelasan, merasa prihatin dan menyyangkan langkah yang kami nilai keliru tersebut. Bukan hanya karena hal ini mengancam integritas organisasi, namun juga karena berdampak terhadap semangat rekan-rekan yang sejak awal berkomitmen menjadikan MCS sebagai ruang media yang inklusif, profesional, dan terbuka bagi semua pandangan.


Kekecewaan juga muncul terhadap gaya kepemimpinan yang kini terkesan otoriter dan menutup ruang komunikasi. Pertemuan kami dengan pihak mana pun seharusnya tidak langsung dimaknai sebagai keberpihakan politik, melainkan bagian dari keterbukaan dalam membangun dialog lintas perspektif secara sehat dan demokratis.


Lebih lanjut, saat Ketua MCS dimintai penjelasan atas polemik ini, respon yang diberikan singkat saja: “Sampai ketemu.” Jawaban tersebut dirasa menghindar dan tidak menjawab inti permasalahan. Rabu (23/07).


Kami berharap kepada para pemangku kepentingan MCS saat ini, termasuk yang digadang-gadang sebagai penerus agar mampu menunjukkan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi yang utuh. Kepemimpinan bukan tentang otoritas semata, melainkan kemampuan untuk mendengarkan, menghargai perbedaan, dan menjaga kebebasan berekspresi dalam bingkai etika serta profesionalisme. (Tim)





Komentar

Tampilkan

Terkini