Iklan

 


Situasi Genting di Tol Belmera: Kasatreskrim Hadapi 10 Penyerang, Dua Remaja Tertembak

Rabu, 07 Mei 2025, Mei 07, 2025 WIB Last Updated 2025-05-08T01:15:22Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 



Medan, Sumatera Utara - Insiden menegangkan terjadi di ruas Tol Belmera, Medan Belawan, pada Sabtu malam, 3 Mei 2025, ketika Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Pelabuhan Belawan, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Oloan Siahaan, menghadapi situasi overmatch saat berupaya membubarkan aksi tawuran antar kelompok remaja. 


Kondisi overmatch merujuk pada ketidakseimbangan kekuatan yang signifikan antara petugas kepolisian dengan pihak yang dihadapi, baik dari segi jumlah maupun potensi ancaman.

Berdasarkan kronologi kejadian, AKBP Oloan sedang melaksanakan patroli rutin ketika mendapati sekumpulan remaja terlibat dalam bentrokan di jalan tol. 


Upaya pembubaran yang dilakukan AKBP Oloan menemui perlawanan sengit. Mobil dinasnya dihadang dan diserang oleh sekitar sepuluh orang yang bersenjatakan kelewang dan melemparkan batu. Meskipun telah memberikan tiga kali tembakan peringatan ke udara, tindakan tersebut tidak menghentikan agresi para pelaku. 


Mereka justru meningkatkan serangan dengan meluncurkan mercon dan terus melemparkan batu ke arah AKBP Oloan. Dalam situasi yang dinilai semakin membahayakan keselamatan dirinya, AKBP Oloan mengambil tindakan tegas dengan melepaskan tembakan ke arah para pelaku tawuran.


Akibat insiden tersebut, dua remaja mengalami luka tembak. Satu korban mengalami luka di bagian perut, sementara satu lainnya terluka di bagian tangan. Keduanya segera dilarikan dan mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. 


Pasca-kejadian, AKBP Oloan segera menghubungi Wakil Kepala Kepolisian Resor (Waka Polres) untuk meminta bantuan. Aparat kepolisian yang tiba di lokasi berhasil mengamankan 20 orang yang diduga kuat terlibat dalam aksi tawuran tersebut. 


Dari hasil pemeriksaan awal, 14 di antaranya terindikasi positif menggunakan narkoba jenis ganja.

Tindakan yang diambil oleh AKBP Oloan dalam situasi genting tersebut menuai beragam respons. 


Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan, Hadi Suhendra, secara terbuka memberikan dukungan atas tindakan tegas AKBP Oloan. 


Beliau menyatakan bahwa langkah tersebut diperlukan mengingat aksi tawuran remaja di Medan telah meresahkan masyarakat dan memerlukan penanganan yang efektif.


Kendati demikian, Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) mengambil langkah untuk menonaktifkan AKBP Oloan Siahaan dari jabatannya. Penonaktifan ini bersifat sementara, yakni selama satu bulan, dan bertujuan untuk memfasilitasi proses pemeriksaan lebih lanjut terkait insiden penembakan tersebut. 


Langkah ini diambil sebagai bagian dari prosedur standar untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan setiap insiden yang melibatkan penggunaan senjata api oleh anggota kepolisian.


Insiden yang dialami AKBP Oloan Siahaan menjadi sorotan dan membuka diskusi mengenai tantangan yang dihadapi aparat penegak hukum dalam situasi overmatch. Kejadian ini menggambarkan bagaimana seorang petugas kepolisian terkadang harus mengambil keputusan cepat dalam kondisi ancaman yang ekstrem demi melindungi diri dan menegakkan hukum. 


Proses pemeriksaan yang sedang berjalan diharapkan dapat memberikan klarifikasi lebih lanjut mengenai insiden ini, dengan tetap mempertimbangkan aspek keselamatan petugas dan penegakan hukum yang proporsional.


Aswar

Komentar

Tampilkan

Terkini