SERANG -Dilansir Tintakitanews.com Sikap tidak terpuji yang diduga dilakukan MN Oknum Kepala Desa Bojot Kecamatan Jawilan Kabupaten Serang, Banten terhadap salah seorang Wartawan yang sedang melakukan peliputan di desa yang dibinanya.
Menurut keterangan, kejadian bermula Jum'at 26 September 2025 ketika Ali Imron salah seorang Wartawan dari TintakitaNews hendak melakukan Kunjungan ke kantor Desa Bojot untuk meliput kegiatan pembangunan yang bersumber dari Pemerintah melalui anggaran APBDes.
Namun sangat memalukan, Ali Imron seolah mendapat perilaku dan ucapan yang tidak pantas dilontarkan oleh pejabat publik yang terkesan mencerminkan anti kritik dengan nada mengancam agar waspada dan tidak terkena imbas olehnya dampak dari pemberitaan dari wartawan yang bernaung di redaksi yang sama ketika melakukan fungsinya sebagai pewarta, padahal Wartawan sebelumnya dalam kerja Jurnalistiknya selalu mengedepankan Kode Etik sesuai Undang-undang Pers.
Bahasa Indonesia:
"Pada Jum'at pagi sekitar Pukul 10.00 WIB, saya melakukan kunjungan ke kantor Desa Bojot untuk mengetahui regulasi pengucuran anggaran desa yang terealisasi. Ada berapa titik yang dibangun dan apa saja komponennya. Namun ketika saya sedang berbincang dengan Staf desa, tak lama kemudian Memen sebagai Kepala desa (Kades) Bojot, menemui saya dan langsung menceritakan kisah masa lampaunya kepada saya, dia mengatakan, saya adalah orang yang pernah depresi berat dan pernah gagal menjadi calon aparat militer," terang Ali kepada Wartawan.
Ali mengaku heran terhadap sikap Oknum Kepala Desa yang belum maksud dan tujuan dengan mengeluarkan kata-kata jauh dari substansi materi yang sedang digalinya untuk dijadikan produk redaksi.
Bahasa Indonesia:
"Oh, iya kamu sekarang pindah di media tinta yah, kebetulan saya dengan media TintaKitaNews itu sedang lagi agak dongkol, dan benarkah anda (Ali Imron,-red) sekarang pindah di media tinta? dan saya menjawab, iya benar kenapa Pak Kades," tambah Ali menceritakan sesi perbincangan dengan Kades Bojot.
Terlebih lagi, lanjut Ali, tidak sampai disitu Oknum Kades Bojot seakan mengancam dirinya dengan kembali mengingatkannya dengan sikap yang berubah-ubah.
Bahasa Indonesia:
"Jadi karena kamu sekarang di media tinta, saya hanya mengingatkan saja karena sikap saya ini orang nya kadang suka berubah, lagi bercanda yah, bercanda, tapi kadang kala ada saatnya sikap saya juga berubah, misalkan kalau lagi ada bata yah bata. Tapi saya juga tahu memang kamu itu orangnya baik, namun karena kamu sekarang di media tintakitanews, saya khawatir suatu saat sikap saya bisa berubah dan kamu menjadi salah satu imbasnya," tambah Ali menceritakan sesi perbincangan bersama Oknum.
Ucapan Oknum Kades Bojot tersebut dibenarkan oleh Salah Seorang stafnya yang memang pada saat itu sedang berbincang dengan Ali Imron yang sedang meliput. Menurut pengakuannya yang mendengar Kades Bojot berbincang dengan Ali bukan hanya dirinya melainkan ada beberapa Staf desa lain.
Bahasa Indonesia:
"Iya dengar Pak (seperti apa yang diceritakan Ali Imron), memang pas ngomong kebetulan ada saya dan beberapa Staf lainnya juga, iya memang benar bilang seperti itu (nada ancaman,-red)," singkat salah satu stafnya desa yang enggan disebutkan namanya ketika dikonfirmasi.
Berikatan dengan hal tersebut, awak Media kembali mengkonfirmasi Oknum kepala Desa Bojot terkait kejadian tersebut dangan mengirimkan pesan melalui WhatsApp dan menghubungi Via telepon selulernya, namun sayangnya sampai saat ini Sang Kades belum juga memberikan klarifikasi alias diam seribu bahasa.
Sementara itu, Staf Redaksi TintakitaNews, Sastra Wijaya menegaskan akan segera mendokumentasikan laporan Wartawannya ketika sedang meliput kegiatan di Desa Bojot dengan mencoba mengkonfirmasi pihak-pihak terkait.
Bahasa Indonesia:
Maka dengan adanya dugaan ancaman terhadap wartawan kami dan demi menjamin keselamatannya, maka redaksi akan menyerahkan persoalan tersebut kepada tim hukum Tintakitanews dan kami pun akan segera berkomunikasi dengan pimpinan Redaksi agar melakukan langkah-langkah keredaksian, tegasnya.(Dede Sutisna)