Iklan

 


 


Momen Prabowo Duduk Bersebelahan dengan ART dan Tukang Seblak di Serah Terima Rumah Subsidi

Sabtu, 20 Desember 2025, Desember 20, 2025 WIB Last Updated 2025-12-20T12:48:35Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


Serang — Ada momen menarik sekaligus sarat makna dalam acara Akad Massal 50.030 KPR FLPP dan Serah Terima Kunci yang dihadiri Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Serang, Banten, Sabtu (20/12). 


Dalam acara tersebut, Prabowo tampak duduk bersebelahan dengan Ayu, seorang asisten rumah tangga (ART), serta Fauzi Nurdian, pedagang seblak.


Kehadiran dan posisi duduk Ayu dan Fauzi di samping Presiden menjadi simbol kuat keberpihakan negara kepada masyarakat kecil. Momen itu menegaskan bahwa program rumah subsidi benar-benar menyasar rakyat yang selama ini kerap kesulitan mengakses hunian layak dimana penjual seblak dan ibu ART dengan gajinya bisa mendapatkan rumah.


Seorang ibu rumah tangga dengan penghasilan terbatas dan seorang tukang seblak kini dapat memiliki rumah melalui program perumahan bersubsidi yang digencarkan oleh Presiden Prabowo melalui Kementerian Perumahan dan Permukiman (PKP). 


Program ini menjadi bukti bahwa kebijakan perumahan tidak hanya dinikmati kelompok tertentu, tetapi juga menjangkau pekerja sektor informal.


Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan rasa gembira atas capaian tersebut, meski mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.


"Jadi sekarang, hari ini saya merasa gembira, walaupun saya sadar perjalanan masih jauh, cita-cita kita masih jauh. 29 juta rakyat kita masih belum punya rumah. Jadi Pak Ara kerja keras, semua menteri kita kompak, kita cari jalannya. Kalau ada kehendak, pasti ada jalan," kata Prabowo.


Selanjutnya Menteri Perumahan Rakyat dan Permukiman Maruarar Sirait menyampaikan semangat masyarakat yang tidak mengenal menyerah, meski keadaan tidak selalu berpihak.


“Mereka menolak menyerah dengan situasi yang sulit. Kadang-kadang izin, Pak, ada yang single parent. Ada yang suaminya nggak ada kerjaan. Ada yang suaminya sakit. Tapi mereka menolak untuk jadi minta-minta. Tapi mereka bekerja keras, Pak. Bekerja keras. Seperti Ayu, Pak, yang sebelah Bapak, seorang ART,” ungkapnya


“Mungkin kita dulu nggak kebayang, Pak. ART bisa punya rumah, Pak. Dari gajinya, Pak. Hari ini Bapak membuat itu menjadi mungkin dan terjadi. ART bisa punya rumah sendiri. Atas namanya sendiri. Saya pikir ini Indonesia yang mau kita capai, Pak. Indonesia yang berkeadilan,” sambungnya


Momen Presiden duduk berdampingan dengan Ayu dan Fauzi pun menjadi gambaran nyata bahwa program rumah subsidi bukan sekadar angka, melainkan harapan baru bagi rakyat kecil untuk hidup lebih layak dan bermartabat.

Komentar

Tampilkan

Terkini