Bangkalan, kabarbangsa.com|| Malam Muharram 1447 H menjadi malam yang penuh berkah dan semangat syiar di Desa Keleyan Barat, Kecamatan Socah, Bangkalan, Madura dengan digelarnya pawai lampion dan sholawat bersama oleh santri Madrasah Diniyah (Madin) Raudlatul Ulum Keleyan Socah. Sabtu (5/7/2025).
Ratusan warga, guru, santri, takmir, remaja masjid, hingga jamaah dari berbagai dusun Keleyan Socah memenuhi jalan-jalan dusun, bershalawat dan melantunkan Burdah sebagai bentuk penghormatan atas datangnya Tahun Baru Islam.
Kegiatan yang dimulai dan berakhir di halaman Masjid Raudlatul Hidayah ini merupakan agenda tahunan yang telah mengakar di hati masyarakat. Dikoordinir oleh guru Madin, Takmir dan Remaja Masjid, serta didukung penuh oleh warga setempat, acara berlangsung meriah namun tetap dalam suasana penuh khidmat.
Sejak sore menjelang malam, para santri dari Madin Raudlatul Ulum telah bersiap dengan busana putih, lampion warna-warni, dan atribut Islami. Semangat mereka menggema ke seluruh penjuru dusun saat pawai dimulai, membawa pesan hijrah dan pembaruan diri menyambut pergantian tahun Hijriah.
Iring-iringan pawai diiringi dengan lantunan syair Burdah, dipimpin oleh guru Madin dan para panitia. Syair Burdah yang berisi pujian kepada Nabi Muhammad SAW menjadi penguat suasana spiritual.
Dalam Islam, Burdah tak hanya menjadi media ekspresi cinta kepada Rasulullah, tetapi juga sarana mendekatkan hati kepada nilai-nilai kemuliaan, keikhlasan, dan keteladanan.
Mahrus Aly ZH selaku ketua yayasan Annur Husaini Keleyan, yang menaungi MDT Raudlatul Ulum menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak sekadar pawai biasa.
"Ini adalah bentuk syiar Islam, pendidikan karakter untuk santri, dan momen mempererat ukhuwah Islamiyah warga. Kami ingin semangat hijrah ini menular, terutama kepada generasi muda," ujarnya.
Letak Madrasah Diniyah Raudlatul Ulum yang bersebelahan dengan Masjid Raudlatul Hidayah menjadikannya pusat dinamika keagamaan di dusun ini. Santri dan para ustadznya kerap menjadi ujung tombak berbagai kegiatan keislaman di lingkungan masjid dan masyarakat.
Antusiasme warga sangat luar biasa. Banyak yang ikut serta berjalan kaki, bershalawat, dan membawa anak-anak mereka untuk menyaksikan langsung suasana penuh berkah itu. Tidak sedikit warga yang menyebut malam ini sebagai salah satu momen religius paling meriah di tahun 2025.
Sementara itu, kepala MDT Raudlatul Ulum, Moh Mohlis menyebutkan bahwa pawai lampion dan sholawat bersama ini bukan hanya sebatas perayaan, tetapi juga bentuk syiar agama sekaligus upaya melestarikan tradisi budaya Islam di wilayah Socah.
"Ini adalah tradisi turun-temurun yang selalu kita jaga bersama. Selain mempererat tali silaturahmi antarwarga, kegiatan ini juga mengingatkan kita akan makna hijrah Nabi Muhammad SAW yang sarat dengan nilai perjuangan, persaudaraan, dan perubahan ke arah yang lebih baik," jelasnya.
Moh Mohlis juga mengungkapkan, kegiatan ini menjadi ajang edukasi positif, terutama bagi generasi muda.
"Anak-anak perlu dikenalkan tradisi Islam sejak dini. Melalui kegiatan seperti ini, mereka tidak hanya bersenang-senang, tapi juga belajar tentang pentingnya hijrah dan memperbaiki diri," tambahnya.
Dilain sisi ketua panitia pawai lampion dan sholawat bersama santri Madin
Raudlatul Ulum Keleyan Socah, Siti Anisah
Ia berharap pemerintah desa dan seluruh masyarakat terus mendukung kegiatan ini agar tetap lestari.
Kegiatan pawai santri Madin ini kali ini bukan hanya menjadi ajang ekspresi kebersamaan, tetapi juga penanda kuat bahwa semangat syiar dan cinta Nabi tetap tumbuh subur di Desa Keleyan. Sebuah langkah kecil, namun penuh makna dalam menjaga warisan nilai-nilai Islam yang luhur dan abadi.
"Semoga pawai lampion ini tidak hanya menjadi tontonan tahunan, tapi juga momentum untuk meningkatkan keimanan dan kebersamaan kita sebagai umat Islam," ucapnya mengakhiri.
Pawai dan sholawat bersama ini akan dilanjutkan dengan pembagian undian doorprize. Acara pengundian ini menjadi momen yang dinanti-nanti dan sering kali menjadi puncak kegembiraan. Semua peserta nanti akan berkumpul di depan Masjid Raudlatul Hidayah. (Syaiful)